Jumat, 17 Juli 2009

pisah warna photoshop untuk sablon

Bahan yang perlu disiapkan:

1. Image ukuran yang cukup besar
klo image atau graphic merupakan hasil download ubah dulu resolusinya dari 72dpi (screen) menjadi 300dpi. Ini mutlak dilakukan. (menu image>imege size> pada resolution ubah jadi 300)

2. Ubah color mode menjadi CMYK (image>mode> CMYK)

3. pilih menu window> channels
maka akan keliatan channel masing2 warna (Cyan, Magenta, Yellow, blacK)

4. Ada tanda panah ke bawah pada window channels di atas scroll bar, click dan pilih split channels
Masing masing channel akan terpisah menjadi individual image dengan mode gray.

5. persiapkan warna dasar.
untuk warna background putih maka step ini dilewatkan saja.
5.1 Untuk warna dasar hitam atau darkblue maka channels hitam tidak diperlukan, gantinya kita harus membuat warna putih. (makanya ambil image-nya saja klo pake warna hitam atau darkblue terus taruh di canvas baru yang warnanya item atau darkblue). channel black di-invert (menu image> adjustment> invert color). hasil akhirnya film ini akan digunakan untuk warna putih, bukan hitam.

6. Lakukan halftoning dengan sudut tertentu untuk masing-masing channel. Hal ini mutlak karena klo tidak akan terbentuk moire pattern, artinya masing-masing warna menumpuk warna yang lainnya jadi warna yang diinginkan malah tidak akan muncul.
halftoning dilakukan pada masing-masing channel,
6.1 pilih menu image> mode> bitmap.
6.2 atur resolution menjadi 300dpi atau lebih besar (misal 600)
6.3 pada method pilih halftone screen lalu OK
6.4 selanjutnya atur frequency menjadi 45lpi untuk sablon kaos dan 65lpi (atau lebih besar) untuk offset
6.5 ubah shape menjadi ellipse atau diamond (untuk sablon kaos) atau round (untuk offset).
6.6 ini aturan untuk angle dari tiap2 channel:
-->6.6.1 untuk offset: C: 105 M:75 Y:90 K:45
-->6.6.2 untuk sablon: C:15 M:45 Y:75 K:75
jadi deh...
tinggal di-print di atas transparansi pake printer laser atau inkjet (pake transparansi khusus inkjet). Jangan pake kalkir karena hasil expose kurang memadahi pada saat afdruk screen. Dijamin bisa. Klo gak percaya, tu mode diubah lagi jadi CMYK, ubah warna item tiap channel ke warna aslinya. tumpukin tepat ke satu bidang dengan transparency multiply. Tu cuma untuk liat hasil akhirnya. Klo pengen lebih yakin lagi... ya dipraktekin ke silkscreen terus disablon. inget, tinta harus transparan, dan kondisi setengah kering, terus yang disablon warna dominan dulu... misal merah, berarti yang disablon warna putih/hitam (cos ini warna dasar) timpa pake magenta, timpa pake yellow, baru timpa cyan (biasanya tukang sablon dah ngerti).

ps:
-Untuk image atau graphic yang cuma item putih (grayscale) tinggal ubah mode jadi grayscale n resolusi 300dpi. Terus ubah jadi bitmap halftone screen shape diamond atau ellipse dan angle 45. Untuk warna dasar hitam invert color juga wajib dilakukan.
-Warna background yang biasa digunakan untuk proses ini adalah putih, hitam, dan darkblue. Warna coklat tua, ungu tua, abu2 juga bisa masuk.
-warna hitam atau putih bisa dihilangkan klo emang gak dibutuhkan

Semoga membantu.

oho

Teknik Heat / Hot Press & Teknik Transfer Print.

Meskipun bukan murni teknik sablon, tapi banyak yang menggolongkan kedua teknik ini ke bidang sablon. Mungkin anda pernah mendengar atau melihat hasil print yang disebut; Aluminum FOIL, Flocking / Bludru, Embos, dan digital printing / transfer prints. OK di tutorial ini saya akan membahas secara sekilas mengenai teknik – teknik ini, supaya anda dapat mengenalnya.

heat press machine

image : Heat / Hot Press Machine for T-hirts

Aluminum FOIL

Dengan menggunakan lembaran aluminum foil yang khusus dikembangkan untuk pencetakkan, teknik ini memanfaatkan panas mesin Heat / Hot Press untuk melakukan pentransferan gambar / bentuk yang diinginkan. Untuk media kertas / plastik maka biasanya membutuhkan sebuah moulding / plat cetak untuk dapat menghasilkan bentuk yang ingin dicetak. Namun untuk di media kain / textile / kaos, sistem pentransferannya hanya membutuhkan lem perekat khusus untuk dapat merekatkan lembaran foil tersebut ke kain. Untuk menghasilkan bentuk / gambar yang dikehendaki, maka anda dapat menyablonkan lem untuk foil tersebut dengan cara sablon yang seperti biasa, lalu anda tinggal melakukan pengepressan lembaran foil diatas lem yang telah disablonkan tersebut.

Flocking / Bludru

Sama dengan teknik FOIL , anda perlu sebuah lem khusus untuk merekatkan lembaran bludrunya. Untuk penerapan di media kertas ( tidak pernah digunakan untuk media plastik ), tidak perlu menggunakan mesin Heat / Hot Press dan moulding, cukup menyablonkan lemnya di media tersebut lalu mengepressnya dengan cukup memberikan tekanan / beban berat.

Embos

Teknik ini bertujuan untuk menimbulkan bentuk yang menjorok kedepan ( timbul ). Anda perlu membuat moulding / plat cetak khusus untuk emboss untuk melakukan teknik ini, juga harus menggunakan mesin PON / Preassure Press sehingga mendapatkan tekanan yang cukup untuk dapat mengasilkan efek timbul yang bagus.

Digital Printing / Transfer Prints

Teknik ini sebenarnya sudah ada sejak lama, dan teknik pentransferan memiliki banyak variasi dalam penggunaannya. Salah satunya adalah yang sering kita dengar akhir – akhir ini yaitu digital prints. Dengan adanya perkembangan dalam teknologi printer dan khususnya teknologi tintanya, sekarang dengan tinta khusus yang disebut tinta sublimasi, maka kita dapat melakukan proses transfer hasil print ke media yang diinginkan hanya dengan menggunakan kertas biasa. Pentransferannya membutuhkan mesin heat / hot press karena prosesnya membutuhkan panas agar tinta sublim tersebut dapat berpindah / transfer. Kelemahannya adalah hasil cetaknya tidak tahan lama dan tidak dapat menghasilkan handfill atau efek – efek khusus tertentu yang diinginkan sebagaimana halnya bisa anda lakukan dengan teknik sablon manual.

TAMBAHAN : ada juga teknik printing yg disebut Direct Printing. Sebenarnya teknik ini hanya modifikasi dari teknologi printer komputer yg sudah ada, komputer tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk memprint sebuah kaos / t-shirts secara langsung, tintanya pake tinta sublimasi.

a. Rubber
yg paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. UNtuk sablon diatas dasar kain yg melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama.

b. Pigmen (manusia babi :)),
sorry bukan, ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.

c. Plastisol,
cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yg banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah.

d. Glow in the dark,
cat yg menyala saat kaos berada ditempat gelap. Bisa rubber, pigmen maupun plastisol.

e. Reflektif,
cat yang akan menyala jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya. Dari 3M.

f. Discharge,
cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan.

g. Flocking,
cat dengan bentuk jadi seperti beludru.

h. Foam atau cat timbul.
Ada rubber, ada juga plastisol, tapi bentuk timbul keduanya berbeda.

Separasi proses pemisahan warna disain untuk dijadiin film. Nah jenisnya ada 2 kalo ga salah. Ada yg spor color ato warna blok biasanya ini untuk disain berbentuk vektor, ada yg raster namanya process color. Disebut process color soalnya kalo pake cat plastisol warna2 yg udah dipisahin itu udah ada (udah diproses duluan, maksudnya udah ada yg jual jadinya kita ga perlu nyampur lagi), tapi bisa juga dipake buat cat rubber, tapi ga begitu bagus karena cat palstisol keunikannya adalah bisa ditumpuk pada saat masih basah jadi warnanya bisa nyampur.

Sablon Glitter, Sablonan yang memakai tinta berupa campuran serbuk, ada yg halus ada yg kasar, makin kasar makin renggang pula jenis screen yg digunakan.

Sablon Foil, Sablonan dengan menggunakan bahan kertas logam, hmm kaya foil yg ada di undangan2 gitulah.

Sablon High Density , Sablonan timbul dari jenis plastisol. Kalo dirubber disebutnya Foam (timbul busa) Kalo high density timbulnya bener2 kotak presisi sedang foam timbulnya melengkung
Sablon High Frequency tuch apa? Ha, apa pla ini bah? gw belon tau, tapi kalo dari namanya mungkin sablon dengan cat plastisol yg memakai raster2 kecil, makanya disebut high frequency abis rasternya rapat banget (plastisol bisa 55 sampe 60 pdi (dot per inch))

Sablon Aspal, Salah satu jenis plastisol. Bentuk jadinya ya kaya aspal,… item (warna laen ada ga yaa) dan rada2 kasar dan agak mengkilat gitu,….